Bakteri Streptococcus pyogenes dikenal sebagai salah satu jenis bakteri patogen atau jahat. Bakteri ini bisa menimbulkan infeksi tenggorokan hingga menimbulkan kematian lewat sindrom flesh eating disease.
Namun, lewat penelitian, Mark Howarth dan Dijan Zakeri dari Departemen Biokimia Universitas Oxford berhasil membuktikan bahwa bakteri ini memiliki manfaat.
Mark mengatakan, Streptococcus pyogenes mampu menghasilkan protein bernama FbaB. Protein ini mampu menyatukan protein lain dengan ikatan kovalen superkuat.
"Protein ini spesial karena bereaksi secara natural dengan dirinya sendiri dan membentuk kunci," jelas Mark.
Kemampuan protein tersebut diujikan pada bangunan protein yang lebih panjang disebut SpyCatcher, sedangkan protein yang lebih pendek disebut SpyTag.
Peneliti berusaha menyatukan dua bangunan protein dengan FbaB dan kemudian mencoba memisahkannya kembali dengan gaya atomik. Hasil uji coba ini dipublikasikan di jurnal PNAS minggu ini.
Hasil penelitian mengungkap bahwa dua protein itu sulit dipisahkan. Saat akan dipisahkan, justru ikatan antara protein dan tempatnya yang rusak. Pendidihan dengan deterjen juga tidak bisa memisahkan.
"Sistem kami membentuk ikatan kovalen dengan sangat cepat serta dengan efisiensi dan efektivitas yang tinggi," ungkap Mark seperti dikutip Physorg, Rabu (22/2/2012).
Ketika SpyCatcher dan SpyTag dipersatukan, ikatan langsung terbentuk dalam beberapa menit. Ikatan juga akan terbentuk tak peduli keasaman ataupun suhu protein.
Yang luar biasa, protein dari bakteri patogen ini tak akan melekatkan molekul lain selain protein. Jadi, tak perlu khawatir lem super ini melekatkan jari tangan dengan permukaan lain.
Ke depan, lem super yang diperoleh secara alami dari bakteri ini bisa membantu perkembangan bioteknologi maupun nanoteknologi. Lem ini bisa dipakai untuk membangun enzim atau struktur lain dalam skala nano.
Namun, lewat penelitian, Mark Howarth dan Dijan Zakeri dari Departemen Biokimia Universitas Oxford berhasil membuktikan bahwa bakteri ini memiliki manfaat.
Mark mengatakan, Streptococcus pyogenes mampu menghasilkan protein bernama FbaB. Protein ini mampu menyatukan protein lain dengan ikatan kovalen superkuat.
"Protein ini spesial karena bereaksi secara natural dengan dirinya sendiri dan membentuk kunci," jelas Mark.
Kemampuan protein tersebut diujikan pada bangunan protein yang lebih panjang disebut SpyCatcher, sedangkan protein yang lebih pendek disebut SpyTag.
Peneliti berusaha menyatukan dua bangunan protein dengan FbaB dan kemudian mencoba memisahkannya kembali dengan gaya atomik. Hasil uji coba ini dipublikasikan di jurnal PNAS minggu ini.
Hasil penelitian mengungkap bahwa dua protein itu sulit dipisahkan. Saat akan dipisahkan, justru ikatan antara protein dan tempatnya yang rusak. Pendidihan dengan deterjen juga tidak bisa memisahkan.
"Sistem kami membentuk ikatan kovalen dengan sangat cepat serta dengan efisiensi dan efektivitas yang tinggi," ungkap Mark seperti dikutip Physorg, Rabu (22/2/2012).
Ketika SpyCatcher dan SpyTag dipersatukan, ikatan langsung terbentuk dalam beberapa menit. Ikatan juga akan terbentuk tak peduli keasaman ataupun suhu protein.
Yang luar biasa, protein dari bakteri patogen ini tak akan melekatkan molekul lain selain protein. Jadi, tak perlu khawatir lem super ini melekatkan jari tangan dengan permukaan lain.
Ke depan, lem super yang diperoleh secara alami dari bakteri ini bisa membantu perkembangan bioteknologi maupun nanoteknologi. Lem ini bisa dipakai untuk membangun enzim atau struktur lain dalam skala nano.
Referensi: kompas.com
No comments:
Post a Comment
Cara berkomentar:
Pada kotak Comment as pilih Name/URL
Name: Isi dengan nama kamu
URL: Jika kamu punya blog atau website, tuliskan alamatnya disini. kalau tidak punya maka kosongkan saja.
Klik Lanjutkan